Powered By Blogger

Minggu, 27 Januari 2013

BIOSECURITY PADA AYAM PETELUR.

Pengendalian atau pencegahan penyakit adalah suatu tindakan untuk melindungi individu terhadap serangan penyakit atau menurunkan keganasannya. Pengendalian atau pencegahan penyakit pada pemeliharaan ayam pembibit petelur sangat penting sehingga dapat mengatasi atau mencegah terjadinya penularan penyakit ataupun timbulnya penyakit. Pemeliharaan kesehatan unggas merupakan bagian integral dari usaha peningkatan produksi ternak. Produktivitas dan reproduktivitas ternak hanya dapat dicapai secara optimal apabila ternak dalam keadaan sehat. Oleh sebab itu pemeliharaan kesehatan ternak merupakan salah satu syarat tercapainya target produksi yang optimal. Program pencegahan penyakit yang dilakukan di Dony Farm antara lain melakukan biosekuriti yang ketat, sanitasi dan vaksinasi
Biosekuriti
Program biosecurity yaitu upaya untuk menjadikan suatu kawasan Peternakan terbebas dari bibit penyakit (mikroorganisme pathogen) dari reservoir atau vektor pembawanya.
Pintu gerbang suatu peternakan adalah tempat pertama bagi orang yang mau masuk ke areal atau komplek peternakan dan merupakan titik awal keberhasilan suatu peternakan terbebas dari wabah atau serangan penyakit.  mengkondisikan setiap orang maupun kendaraan tidak sembarangan keluar masuk Farm, dan pintu selalu dijaga ketat oleh petugas. Pada breeding farm dan hatchery selalu dalam keadaan terkunci. Tidak setiap kendaraan atau orang bisa masuk ke kawasan farm demi terlaksananya program pencegahan penyakit. Sebelum masuk ke area breeding farm (di depan pos keamanan), setiap kendaraan dan pengunjung/staf/karyawan harus melewati area penyemprotan dengan desinfektan. Sebelum masuk ke area hatchery, setiap karyawan/staf/pengunjung diwajibkan mengganti pakaian dan disemprot dengan desinfektan. Desinfektan yang digunakan adalah BKC atau long life dengan dosis ringan yaitu 1cc/liter air. Tujuan penggunaan desinfektan ini adalah untuk membunuh mikroorganisme patogen yang mungkin terbawa oleh kendaraan, karyawan/staf/pengunjung.
Biosekuriti yang dilakukan  meliputi penyemprotan kendaraan, karyawan/staf/pengunjung dengan desinfektan long life dengan dosis 1 cc/liter air di depan pos jaga keamanan. Berikutnya dilakukan penyemprotan terhadap karyawan/staf/pengunjung yang akan masuk ke area perkantoran yaitu di sebelah kantor feed mill dengan desifektan long life dengan dosis 1cc/liter air. Kemudian, sebelum masuk ke area kandang yaitu di sebelah kantor departemen produksi, setiap karyawan/staf/pengunjung disarankan untuk mengganti pakaian rumah dengan pakaian kerja/pakaian yang bersih sebelum disemprot lagi dengan desinfektan long life dengan dosis 1cc/liter air. Selain aitu, di sebagian kandang disediakan untuk mencelup kaki (dipping foot) dan tangan (dipping hand) sebelum masuk ke dalam kandang dan menangani ternak. Desinfektan yang digunakan untuk mencelup kaki dan tangan adalah long life dengan dosis 1cc/liter air. Biosekuriti yang sama dilakukan juga .
 

a).Sanitasi Kandang dan Sekitarnya
Sanitasi adalah program di suatu kawasan Peternakan yang bertujuan untuk menjaga terjadinya perpindahan bibit penyakit menular sehingga ternak yang dipelihara terbebas dari infeksi bibit penyakit serta selalu dalam kondisi sehat. Program sanitasi yang dilakukan di breeding farm dan hatchery dengan melakukan penyemprotan kandang 1 kali dalam sehari, menggunakan larutan desinfektan TH-4 atau BIODES dosis yaitu 5cc untuk 1 liter air. Frekuensi dari penyemprotan ini ditingkatkan jika ada kemungkinan terjangkit penyakit. Penyemprotan yang kedua dilakukan di lingkungan sekitar kandang yaitu satu kali dalam satu minggu menggunakan desinfektan jenis long live atau BKC dengan dosis 1cc/liter air. Penyemprotan seperti ini dilakukan secara rutin kecuali saat tertentu, misalnya dilakukan vaksinasi.
Selain penyemprotan dengan menggunakan larutan desinfektan, juga dilakukan proses karantina ayam yang sudah terindikasi terserang penyakit, atau memusnahkannya. Lalu lalang dan perpindahan karyawan atau peralatan kandang dibatasi, binatang liar beserta sarangnya yang memungkinkan berpindah sebagai vector dari mikroorganisme penyebab penyakit dibasmi dengan racun tikus.
Hal lain yang dilakukan adalah menghindari pemeliharaan ayam dengan umur yang beragam dalam satu flok, menjaga kebersihan kandang, peralatan dan daerah sekitarnya, menjaga litter dalam kandang agar tetap kering, menjaga ventilasi dan aliran udara dalam kandang agar selalu dalam keadaan baik.


b).Sanitasi pada Hatchery
Program sanitasi yang dilakukan pada hatchery adalah membersihkan kendaraan dan peralatan yang dipakai pada saat membawa telur tetas dengan desinfektan agar dalam kondisi bebas dari organisme patogen pembawa penyakit. Desinfektan yang digunakan adalah jenis TH-4 atau BIODES dengan dosis 1cc/liter air. Telur tetas setelah terkumpul, sebelum dibawa ke hatchery terlebih dahulu difumigasi dengan menggunakan formalin 40% sebanyak 240 cc dengan 96 g forcen/PK untuk 8 m3 ruangan. Hal ini dimaksudkan agar telur yang baru diperoleh dari kandang bebas penyakit atau bakteri sebelum masuk ruang penyimpanan telur (cooling room).
Setelah kegiatan full chick, semua peralatan dan bagian ruangan disemprot dengan air bertekanan tinggi. Setelah itu dilakukan desinfeksi ruangan hatchery menggunakan desinfektan long live dengan dosis 5cc/liter air. Hal ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen yang ada di lingkungan dan sekitar bagian ruangan hatchery.


c).Penanganan Ayam Mati
Penanganan ayam mati dan kotoran ayam penting artinya dalam usaha pengendalian kesehatan ayam. Apabila pengguanannya sudah benar maka dampaknya bagi kesehatan ayam yang dipelihara akan terlihat jelas begitu pula sebaliknya, apabila salah dalam penanganannya akan sangat membahayakan kesehatan ternak. Ayam mati merupakan salah satu sumber penyakit dan pencemaran lingkungan.
Pada breeding farm Hatchery  dilakukan penanganan sebagai berikut, mengumpulkan ayam-ayam mati dari setiap kandang, melakukan usaha pembakaran ayam mati yang disebabkan penyakit berbahaya atau terinfeksi, melakukan penguburan ayam-ayam mati ke dalam lubang khusus yang disediakan atau bila perlu dilakukan pencelupan dengan desinfektan.


d).Program Vaksinasi
Program pengendalian kesehatan ayam selanjutnya adalah program vaksinasi. Program ini adalah program yang paling sering digunakan dalam mencegah timbulnya penyakit di suatu kawasan peternakan. Program vaksinasi dalam suatu peternakan tidak selalu bersifat statis tapi dinamis. Artinya, tidak baku antara satu perternakan dengan peternakan lainnya, tidak hanya jenis vaksin yang digunakan tetapi program vaksinasinya pun beragam. Biasanya program vaksinasi ini disesuaikan dengan kasus penyakit yang pernah terjadi. Menurut (Wiharto. 1986), bahwa vaksinasi merupakan salah satu diantara berbagai cara yang efektif untuk melindungi individu terhadap serangan berbagai macam jenis penyakit tertentu.
Pencegahan penyakit melalui program vaksinasi pada Dony Farm diaplikasikan dengan sangat ketat. Jenis vaksin yang digunakan terdiri dari vaksin live dan vaksin kill yang diperoleh dari Intervet, Medion dan yang lainnya sebagai produsen dan SHS, Vaksindo sebagai suplemennya. Pemberian Vaksin ini berfungsi untuk mendapatkan kekebalan untuk jangka waktu tertentu. Kegiatan revaksinasi oleh Dony Farm dilakukan satu sampai dua minggu sebelum kekebalan yang ditimbulkan oleh vaksin di dalam tubuh sampai batas minimum. Hal ini dimaksudkan agar anti bodi selalu ada dalam tubuh ayam.
Dalam melakukan vaksinasi ada beberapa faktor yang dicatat yaitu tanggal pelaksanaan vaksinasi, nama perusahaan dan nomer seri vaksin untuk mengontrol hasil vaksinasi dan administrasi serta memudahkan komplain jika ada masalah dengan vaksin. Nama vaksinator juga dicatat untuk menelusuri bila terjadi kegagalan dalam vaksinasi. Faktor lain yang dilakukan adalah menghindari vaktor yang bisa mematikan vaksin, seperti sinar matahari langsung, panas seperti yang ditimbulkan dari deterjen, bara rokok, desinfektan dan pencampuran vaksin yang tidak benar. Selain itu, vaksinasi dilakukan sesuai dengan prosedur dan penyimpanan vaksin sesuai dengan rekomendasi produsen.
Dalam prosedur vaksinasi yang diperhatikan diantaranya memberikan vitamin dan anti stres pada ayam sebelum dan sesudah dilaksanakannya vaksinasi/ tergantung dari kondisi ayam. Setelah selesai vaksinasi, bekas vaksin dimusnahkan dan peralatan yang digunakan selama vaksinasi segera dibersihkan dan direbus.


e).Menghindari Stres
Stres adalah kondisi tubuh yang mengalami gangguan hormonal secara temporer. Adanya stres pada ayam dapat mempermudah kemungkinan terkena penyakit menular. Akibat-akibat yang timbul bila stres diantaranya dehidrasi sebagai akibat pembakaran dalam tubuh yang meningkat, menyebabkan air serta garam mineral (elektrolit) tubuh banyak terbuang. Hal tersebut menyebabkan nafsu makan berkurang, sehingga asimilasi vitamin terganggu, pertumbuhan terganggu dan badan menjadi lemah sehingga mudah terserang penyakit. (Sudaryani dan Santosa, 2003)
Untuk mencegah terjadinya stres, kegiatan-kegiatan adalah selalu memberikan vitamin dan elektrolit jika terjadi suatu hal yang membuat ayam stres, misalnya sebelum dan sesudah vaksinasi, operator kandang diberi pengarahan dan selalu diingatkan untuk tidak melakukan perlakuan kasar selama pemeliharaan. Selain itu, kandang dijaga supaya selalu dalam keadaan tenang dan menghindari suara gaduh yang dapat menimbulkan stres pada ayam. Demikian juga lingkungan di sekitar kandang diusahakan tetap stabil, seperti perubahan temperatur dengan cara membuka dan menutup tirai sesuai kondisi dalam kandang. Hal lain yang dilakukan adalah menempatkan peralatan kandang dengan tepat dan jumlahnya memadai, aktivitas sehari-hari dan petugas tidak berubah secara mendadak dan menghindari akumulasi tingginya gas amoniak dengan menggunakan kipas.


f).Program Pengobatan
Program pengobatan dilakukan pada saat keadaan ayam sudah terditeksi secara dini terkena suatu penyakit. Hal ini dilakukan untuk mencegah sulitnya program pengobatan karena pengobatan membutuhkan waktu lama dan memakan biaya yang mahal.
Untuk menentukan jenis obat yang akan diberikan, terlebih dahulu harus diketahui jenis penyakit yang menyerang. Untuk itu dilakukan diagnosa penyakit dengan langkah-langkah sebagai berikut: menentukan bahwa suatu peternakan ada kasus, mendapatkan keterangan peternak tentang sejarah kelompok ayam dan peternakan, pemeriksaan di peternakan termasuk post mortem, pengambilan dan pengiriman material untuk pemeriksaan laboratorium.


g).Tata Laksana Pemeliharaan
Faktor manajeman pemeliharaan yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap keseharan ayam tersebut diantaranya adalah kualitas bibit, sistem pemeliharaan, kandang dan peralatan. .
Kualitas bibit yang baik akan menentukan keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam dipilih dari sumber yang diyakini bebas dari berbagai penyakit dan kualitas bibitnya baik sesuai dengan standar setiap strain.
Sistem pemeliharaan dilakukan sesuai dengan rekomendasi penghasil bibit, seperti memelihara ayam satu umur dalam satu flok. Ayam dipelihara dari umur satu hari sampai diafkir berada dalam satu kandang (all in all out). Kandang dan peralatan selalu bersih. Kandang dan peralatan yang kotor dapat bertindak sebagai media yang baik bagi mikroorganisme patogen untuk berkembang biak dan akan bertindak sebagai media dalam penularan penyakit.


Tes Darah
Tes darah merupakan salah satu program penunjang untuk mengontrol jenis penyakit di kawasan usaha peternakan ayam. Program ini dijalankan secara teratur dan terjadwal. Penyakit yang bisa dideteksi tes darah adalah penyakit yang disebabkan oleh pullorum, thypoid, mycoplasma. Tes darah juga bisa untuk mengetahui tingkat titer anti bodi ayam yang berhubungan erat dengan program vaksinasi yang sedang dijalankan.
Evaluasi Keberhasilan Program Pencegahan Penyakit
Selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap keberhasilan pemeliharaan ayam komersial dan ayam parent stock. Evaluasi ini didasarkan pada perhitungn tingkat kematian (mortalitas), efisiensi pakan dan produksi telur.
Tingkat keberhasilan program pencegahan penyakit dan sanitasi juga dievaluasi melalui produksi telur yang dikeluarkan perusahaan pembibit ayam tersebut. Langkah yang dilakukan ini sesuai yang diungkapkan Wiharto (1986), bahwa produksi telur dilakukan untuk membandingkan tingkat produksi telur ayam secara kasar dengan tingkat dasar (standar) ayam tersebut, yang dikeluarkan oleh pihak peruhsahaan pembibit sebagai evaluasi dalam pelaksanaan program pencegahan penyakit ayam.

Selasa, 15 Januari 2013

CARA BETERNAK BEBEK

Bagaimana Cara Beternak Bebek Pedaging dan Petelur. orang pasti sangat ramai mempermasalahkan hal ini, apa yang harus saya siapkan, apa yang harus saya lakukan. pertanyaan ini pasti bertubi-tubi datang.  oelh karena itu saya akan menulis sedikit wacana mengenai Cara Beternak bebek pedaging dan petelur.

1. Seleksi Bibit
Bibit itik di Indonesia dibagi dalam duakelomok yaitu :
Itik Lokal
  1. Itik Tegal (Tegal).Ciri-ciri : warna bulu putih polossampai coklat hitam, warna paruh dankaki kuning atau hitam.
  2. Itik Mojosari (Mojosari Jawa Timur).Ciri-ciri : warna bulu coklat mudasampai coklat tua, warna paruh hitamdan kaki berwarna hitam.
  3. Itik Alabio (Amuntai KalimantanSelatan).Ciri-ciri : badan lebih besardibandingkan dengan itik Tegal
  4. itik Asahan dikembangkan di TanjungBalai, Sumatera Utara
Itik Persilangan.

2, Makanan Bebek ( Pakan)
jenis pakan atau makanan bebek bisa menggunakan sepeti  jagung, dedak padi, bungkilkedelai, bungkil kelapa dll.
Porsi Pakan bebek Antara lain sbb:
  • Umur 1 – 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
  • Umur 3 – 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
  • Umur 5 – 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
  • Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/har
3. Perkandangan.
  • Lokasi Kandang
    • Jauh dari keramaian.
    • Ada atau dekat dengan sumber air.
    • Tidak terlalu dekat dengan rumah.
    • Mudah dalam pengawasan.
  • Bahan kandang bisa terbuat dari kerangkakayu atau bambu, atap genteng danlantainya pasir atau kapur.
  • Daya tampung untuk 100 ekor itik :
    • Umur 1 hari – 2 minggu 1 -2 m.
    • Umur 1 – 2 minggu 2 – 4 m.
    • Umur 2 – 4 minggu 4 – 6 m

Penilaian Kambing Perah

1. Ciri-ciri bentuk badan yang ideal, skor 28
terdiri dari: bentuk badan (badan baji, organ vital berkembang baik, kapasitas rongga perut luas, selaras dan seimbang, skor 10), tipe perah (pertulangan seperti bahu, pinggul dan vertebrae bebas dari timbunan lemak, paha dan kaki renggang ketika berdiri, leher panjang, antara kedua mata dan dahi cukup berjarak, skor 6), ukuran tubuh (tumbuh sempuran tapi tidak kasar, bobot badan ideal, skor 3), pinggul (lebar antara pin bone dengan thurl, tinggi pin bone dengan hip hampir sama, pangkal ekor tidak terlalu rendah, skor 3), kehalusan (pertulangan halus, pangkal ekor bebas dari timbunan lemak, skor 3), aktivitas (kapala tidak menunduk, punggung lurus, langkah tegap, teratur, raut muka ceria, waspada, serasi, skor 3)

2. Ciri-ciri konstituen dan sehat, skor 16
terdiri dari: dada (dalam dan bidang memperlihatkan fungsi paru-paru dan jantung yang baik, skor 8), punggung (lurus dan lebar di pinggul, skor 3), kondisi (tegap dan kekar, kulit tidak tebal dan tidak tipis, warna rambut mengkilap, skor 5)

3. Ciri-ciri yang menunjukkan kemampuan makan, skor 22
terdiri dari: perut (kapasitas tinggi, agak panjang, bagian pinggang sama dengan pinggul, skor 20), mulut/moncong (lebar dengan bibir tebal, gigi baik, daing di dagu kuat, skor 2)

4. Ciri-ciri yang menunjukkan perkembangan organ vital seperti ambing, skor 34
terdiri dari: ukuran ambing (sebelum diperah tampak membengkak dan besar, tidak jatuh tapi kokoh menggantung, setelah diperah mengempis tapi tetap kokoh, skor 8), bentuk ambing (lebar, besar, meluas ke arah bagian depan tubuh, bagian belakang tinggi dan penuh, tidak keriput, dan simetris, skor 8), kualitas ambing (elastis, skor 8), puting (uniform, besar dan panjang cukup, tidak keras dan berkutil, diperah mengalir deras susunya, skor 6), Vena susu (tambak membengkak dan bercabang, skor 4)

Total skor = 28 + 16 + 22 + 34 = 100
Jika terdapat cacat pengurangan dapat mencapai 50%

Nama Yahudi Bani Israel dan Asal Usul Mereka






bani-israil

Kebanyakan ahli sejarah sepakat bahwa penamaan Bani Israel dengan kaum “Ibrani” karena peristiwa penyeberangan Ibrahim a.s. melintasi sungai Eufrat. Pendapat ini diperkuat dengan apa yang termaktub di dalam Kitab Joshua:
“Demikianlah Tuhan Israel berfirman tentang penyeberangan sungai itu, di mana leluhur kalian tinggal sejak dahulu kala, dan bapak Ibrahim dan bapak Nahur, menyembah tuhan-tuhan lain. Maka Aku bawa Ibrahim menyeberangi sungai itu dan berjalan di tanah Kana'an.” 14)
Majalah al-'Arabi Kuwait memuat sebuah artikel yang ditulis oleh Pendeta Ishak Salka dengan judul Ma'nâ at-Tasmiyât li asy-Syu'ub as-Sâmiyah ats-Tsalâtsah al-Kubrà” (Arti Nama-nama Tiga Bangsa Semit Besar). Dalam tulisannya tersebut ia mengatakan, “Nama tersebut (Ibrani) tidak muncul kecuali setelah Ibrahim a.s. menyeberangi sungai Eufrat.” 15) Pendapat ini adalah pendapat yang paling mendekati kebenaran daripada pendapat-pendapat lainnya.
Sedangkan sebutan “Orang-orang Israel (Isra'iliyyIn)” atau “Bani Israel” adalah sebutan yang dinisbatkan kepada bapak mereka, Israel, yakni Yakub ibn Ishak ibn Ibrahim a.s. Israel adalah kalimat yang terdiri dan dua kata: isra, yang artinya hamba atau teman dekat, dan el, yang artinya Tuhan. Maka arti Israel adalah hamba Tuhan atau teman dekat Tuhan. Dan dalam kebanyakan bahasa Semit, bukan hanya dalam bahasa Ibrani, kata El selalu bermakna Tuhan' 16)
Yakub a.s. memiliki dua belas anak laki-laki. Al-Quran menyebut kisah Yakub dan anak-anaknya ini di berbagai tempat, di antaranya di dalam surah Al-Baqarah ayat 133:
“Adakah kalian hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, ‘Apa yang kalian sembah sepeninggalku?' Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.”
Sedangkan penamaan mereka dengan “Yahudi” muncul di saat mereka bertobat dan menyembah anak sapi. Mereka berkata, “Sesungguhnya kami kembali (bertobat) kepada Engkau.” (QS. A1-A'râf: 156) Artinya, kami bertobat dan kami kembali kepada-Mu.
Menurut sebuah riwayat, mereka dinamakan Yahudi kareiia mereka bergerak-gerak (yatahawwad) ketika membaca Taurat. Menurut riwayat lain, mereka dinamakan Yahudi karena dinisbatkan kepada Yehuda, anak keempat Yakub a.s., yang nama aslinya adalah Yehuza, pemimpin bagi sebelas anak Yakub lainnya. Beberapa ilmuan membenarkan pendapat mi.' 17)
Dr. Jawwad Ali mengatakan, “Istilah ‘Yahudi' lebih luas maknanya daripada istilah ‘Ibrani' dan ‘Bani Israel'. Hal ini karena istilah ‘Yahudi', selain disematkan kepada kaum Ibrani, juga disematkan kepada orang-orang non-Ibrani yang memeluk agama Yahudi.” 18)
Sedangkan mengenai asal usul Yahudi, mereka termasuk bangsa Semit. Beberapa pemerhati bahasa-bahasa Timur Dekat menemukan beberapa kesamaan yang jelas antara mereka dan bangsa-bangsa Semit lainnya, seperti Babilon, Assyria, Kana'an, Aram, Habasyah, Nabath, Arab dan lain sebagainya. 19) Mereka berasal dan Ibrahim a.s., yang memiliki kedudukan istimewa bagi tiga agama besar dunia: Yahudi, Nasrani dan Islam. Ibrahim a.s. adalah salah seorang nabi agung dalam sejarah manusia, karena ia berjuang mengajak kepada tauhid dan akidah ketuhanan. Seluruh hidupnya adalah serial pengorbanan dan keikhlasan di jalan Tuhannya. Jika kita perhatikan ayat-ayat al-Quran, kita akan menemukan di sana beberapa peristiwa besar perjuangan Ibrahim dalam merealisasikan akidah di tengah-tengah kaumnya, yang dilakukan dengan segenap keberanian, didasarkan pada argumentasi rasional dan penuh pengorbanan.
Al-Quran seolah meminta kita untuk sejenak memperhatikan beberapa. sifat Ibrahim a.s. Allah berfirman, “Sesungguhnya Ibahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan.” (QS. An-Nahl: 120) Ia sendiri adalah “umat” yang memiliki semua sifat mulia dan luhur. Al-Quran juga mengatakan Ibrahim sebagai, “Patuh kepada Allah.” (QS. An-Nahi: 120) Yakni seorang yang khusyu, berserah diri, taat dan mencintai Allah Tuhan semesta. Allah juga mengakatakan Ibrahim dengan, “Hanif (cenderung kepada kebaikan). Dan sekali-kali dia bukan termasuk orang-orang yang mensekutukan (Tuhan).” (QS. AnNahl: 120) Yakni seorang yang mengesakan Allah dan ikhlas kepada-Nya. Allah juga mengatakannya dengan, “(Lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah.” (QS. An-Nahl: 121) Yakni seorang yang selalu bersyukur atas nikmat dan karunia Allah. Allah juga mengatakannya dengan sifat agung yang dimiliki setiap nabi, “Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam al-Kitab (al-Qurcin) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang nabi.” (QS. Maryam: 41) Sebuah penegasan tentang kejujuran dan kedalaman perkataannya. Allah juga mengatakannya dengan sifat yang paling baik di antara sifat-sifat lain, sebuah sifat yang dibutuhkan setiap manusia dan saudaranya, manusia lain, yakni sifat amanah. Allah berfirman, “Dan Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji.” (QS. An-Najm: 37) Yakni seorang yang amanah, menunaikan segala perintah Tuhannya dan taat pada setiap nilai dan keimanan. Oleh karena itu, nabi yang mulia mi berhak menyandang karunia Allah berikut: “Allah telah memilihnya dan menunjukkan kepadanya jalan yang lurus.” (QS. An-Nahi: 121)

Hardcore punk

Hardcore punk (kadang-kadang disebut Hardcore saja) merupakan salah satu subgenre dari punk rock yang berasal dari Amerika Utara dan UK diakhir tahun 1970-an. Sound baru ini yang merupakan ciri khas musiknya secara umum yaitu: suara gitar yang lebih tebal, berat dan cepat dari musik punk rock awal.[1] Tipikal lagu biasanya sangat pendek, cepat dan keras, selalu membawakan lagu tentang politik, kebebasan berpendapat, kekerasan, pengasingan diri dari sosial, straight edge, perang dan tentang sub-kultur hardcore itu sendir.

 

Hardcore punk Indonesia

Musik Hardcore sudah eksis di Indonesia pada tahun akhir 1980-an. Dengan fenomena yang ada menyebabkan sebagian dari punker mulai melahirkan scene-scene hardcore punk. Sehingga musik hardcore di Indonesia sangat kental dengan warna punk.
Dikarenakan masih sangat sedikitnya scene hardcore maka scene terbagi menjadi dua kaum, yaitu kaum individu yang lebih suka menikmati musik hardcore dengan sosialisasi yang secukupnya dan kaum yang sangat suka bersosialisasi (membaur dengan komunitas punk). Hal ini terjadi sampai sekitar pertengahan tahun 1990-an. Tahun 90-an bisa dibilang tahun musik hardcore di Indonesia dan puncaknya pada akhir tahun 1990 ditandai dengan mulainya pertunjukan-pertunjukan di berbagai tempat menampilkan 100% band hardcore (yang sebelumnya selalu mencampur dengan band punk) dan kemudian musik hardcore mulai membaur dengan melodicore.
Dengan semakin banyaknya band hardcore bersamaan pula munculnya records D.I.Y yang menyalurkan kreatifitas band seperti pinball records dan ffgrecords. Di Indonesia kota Jakarta adalah kota yang memiliki banyak band hardcore, untuk di kota lain umumnya hardcore dibawa dan berkembang dari individu anak Jakarta yang kuliah di luar kota ataupun bekerja. Depok juga memiliki beberapa grup musik hardcore yang mayoritas mengusung oldschool hardcore punk serta di daerah Menteng Jakarta Pusat yang dikenal dengan Taman Suropati banyak band-band pengusung hardcore punk.
Setelah era oldschool, hardcore amerika, hardcore oldschool eropa ke newschool maka dimulailah hardcore yang didominasi dengan musik lebih kental musik metalnya seperti Jumbo Jet bahkan emo, hingga saat ini (tahun 2000-an).




“PENGOLAHAN SEDERHANA SUSU SEGAR DI KOPERASI”

I.                   PENDAHULUAN

Susu sebagai salah satu hasil komoditi peternakan, adalah bahan makanan yang menjadi sumber gizi atau zat protein hewani. Kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan tingkat kesadaran kebutuhan gizi masyarakat yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan sub sektor petemakan, khususnya pengembangan usaha sapi perah, merupakan salah satu alternatif upaya peningkatan penyediaan sumber kebutuhan protein.
Komponen penting dalam air susu adalah protein, lemak, vitamin, mineral, laktosa serta enzim-enzim dan beberapa jenis mikroba yang bermanfaat bagi kesehatan sebagai probiotik. Komposisi susu sapi sangat beragam tergantung pada beberapa faktor antara lain bangsa sapi, tingkat laktasi, pakan, interval pemerahan, suhu dan umur sapi.
Beberapa tahun belakangan, IPS tidak menerima susu dari peternak dikarenakan susu tersebut mengandung banyak mikroba dan kualitasnya yang menurun. Sebenarnya bukan dari kualitas susunya yang jelek, namun karena proses penerimaan susu ke IPS yang harus melalui jalur yang panjang. Mulai dari peternak, susu dimasukkan ke MCC, kemudian ke koperasi, lalu baru ke IPS. Jalur yang panjang inilah yang menyebabkan mikroorganisme cepat berkembang dan susu pun akan cepat rusak.
Ditinjau dari aspek iptek, penerapan teknologi yang belum merata disemua peternak adalah salah satu faktor yang menyebabkan susu menjadi cepat rusak. Maka dari itu, diperlukan penanganan yang cepat dan tepat agar susu yang dihasilkan oleh para peternak dapat termanfaatkan dengan baik dan maksimal, salah satunya adalah dengan melakukan pengolahan sederhana susu segar di koperasi.










II.                TINJAUAN PUSTAKA

Kebutuhan protein hewani dapat ditunjukkan dengan meningkatnya konsumsi susu dari 6.8 liter/kapita/tahun pada tahun 2005 menjadi 7.7 liter/kapita/tahun pada tahun 2008 (setara dengan 25 g/kapita/hari) yang merupakan angka tertinggi sejak terjadinya krisis moneter pada tahun 1997 (Ditjen Bina Produksi Peternakan, 2008 dan Sinar Harapan, 2007).
Angka rata-rata komposisi untuk semua kondisi dan jenis sapi perah adalah 87,1% kadar air, 3,9% lemak, 3,4% protein, 4,8% laktosa, 0,72% abu dan beberapa vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E dan K. Susu harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dan kebersihan, karena susu merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Susu juga mudah rusak bila penanganannya kurang baik, sehingga mempunyai masa simpan relatif singkat. Untuk menangani kelebihan produksi susu, langkah yang paling tepat adalah dengan mengawetkan susu untuk memperpanjang masa simpan melalui proses pengolahan. Walaupun kondisi susu masih segar dan berasal dari sapi sehat tetapi tidak menjamin aman dikonsumsi. Susu mudah terkontaminasi oleh bakteri patogen dari lingkungan, peralatan perah, atau dari sapi. Namun demikian, susu yang telah mengalami pasteurisasi, sterilisasi atau pemanasan pada suhu tinggi merupakan susu yang aman untuk dikonsumsi. Mikroba yang mencemari susu tumbuh dengan baik bila lingkungan sekitarnya mendukung seperti keadaan anaerob, suhu dan kelembaban tinggi dan kandungan laktosa yang tinggi. Beberapa kerusakan susu akibat aktivitas mikroba antara lain pengasaman dan penggumpalan susu karena proses fermentasi laktosa menjadi asam laktat sehingga pH turun dan terjadi penggumpalan kasein, berlendir seperti tali yang disebabkan pengentalan dan pembentukan lendir akibat pengeluaran cairan ekstraseluler seperti kapsul dan getah oleh beberapa jenis bakteri pembusuk dan penggumpalan susu tanpa penurunan pH karena aktivitas bakteri seperti Bacillus cereus penghasil enzim yang dapat mencerna. Lapisan tipis fosfolipid di sekitar butir-butir gumpalan susu dan menyatu membentuk gumpalan yang timbul ke permukaan susu. Penggumpalan susu merupakan sifat yang paling khas akibat kegiatan enzim atau penambahan asam. (Anonim, 2010)






III.             PEMBAHASAN

Koperasi susu sapi perah merupakan perusahaan yang bergerak di dalam produksi susu segar dan kemudian dipasarkan ke industri susu sebagai bahan baku susu olahan dan produk asal susu lainnya. Koperasi dalam memproduksi susu segar bermitra dengan peternak rakyat yang menjadi anggota koperasi. Sebagai anggota koperasi, peternak adalah pemegang saham melalui simpanan wajib dan simpanan pokok dan sebagainya. Dengan demikian keberhasilan koperasi dalam bisnis susu segar secara langsung merupakan keberhasilan para peternak anggota itu sendiri. Sebaliknya jika terjadi mismanajemen dalam pengurusan koperasi akan merugikan perkembangan peternak anggota koperasi.(Anonim, 2010)
Telah diketahui bersama, bahwa susu merupakan media yang baik untuk tumbuh kembangnya mikroorganisme, yang kemudian menyebabkan susu menjadi cepat rusak. Padahal jalur penyaluran susu dari peternak ke IPS membutuhkan waktu yang relatif lama, karena hal inilah terkadang susu ditolak oleh IPS. Maka dari itu, salah satu cara agar susu dapat bertahan lama dan cepat terkonsumsi masyarakat adalah dengan cara melakukan pengolahan sederhana susu segar di koperasi. Susu-susu yang telah diperah oleh peternak kemudian dijual ke koperasi susu, lalu dilakukan pengolahan susu. Pengolahan susu yang dimaksud adalah melakukan perlakuan-perlakuan yang bertujuan agar susu tidak cepat rusak, dan kualitasnya tetap baik. Proses pengolahan sederhana susu segar di koperasi dapat dilakukan dengan cara membuat susu pasteurisasi, yoghurt, ataupun susu segar yang masak siap minum dan yang lainnya.
Peran koperasi sangatlah besar dalam mengembangkan usaha persusuan. Dari sisi kelembagaan, sebagian besar peternak sapi perah di Indonesia merupakan anggota koperasi susu. Koperasi bertindak sebagai mediator antara peternak dengan IPS. Koperasi susu sangat menentukan posisi tawar peternak dalam menentukan jumlah penjualan susu, waktu penjualan, dan harga yang akan diterima peternak. Peranan koperasi sebagai mediator perlu dipertahankan, pelayanannya perlu ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia koperasi serta memperkuat networking dengan industri-industri pengolahan.
Koperasi susu perlu didorong dan difasilitasi agar dapat melakukan pengolahan sederhana susu segar, antara lain pasteurisasi dan pengemasan susu segar, pengolahan menjadi yoghurt, keju dan produk olahan berbasis susu lainnya. Hal ini disertai dengan program promosi secara luas kepadamasyarakat (national campaign), terutama anak-anak, tentang manfaat mengkonsumsi susu segar dan produk-produk olahannya. Peternakan sapi perah rakyat di Indonesia umumnya tergabung dalam suatu wadah koperasi susu. Agribisnis susu merupakan usaha andalan KUD dan koperasi susu untuk tujuan menyelamatkan produksi susu peternakan rakyat dan menambah pendapatan peternak. Susu merupakan komoditas yang mudah rusak, mempunyai risiko tinggi, oleh karena itu perlu penanganan yang hati-hati dan spesialisasi. Spesialisasi menumbuhkan kemampuan dan keahlian yang memerlukan kompetensi yang dapat dipelajari melalui pendidikan yang teratur dan berkesinambungan. Perilaku peternak yang seringkali bersikap tidak peduli atas masalah mutu dan keamanan pangan susu perlu mendapat perhatian untuk senantiasa dibina, diarahkan serta diyakinkan kesadarannya dalam upaya memperbaiki mutu dan keamanan susu. Permasalahan lain yang dihadapi peternak adalah besarnya ketergantungan peternak terhadap industri pengolahan susu dalam memasarkan susu segar yang dihasilkannya. Dengan absennya keberpihakan Pemerintah terhadap peternak, hal ini menimbulkan kecenderungan bahwa harga susu segar yang diterima peternak relatif rendah. Adanya pemberlakuan standar bahan baku yang ketat oleh kalangan industri pengolah susu mendudukkan peternak sapi perah pada posisi tawar (bargaining position) yang rendah. Lebih ekstrim lagi, keberadaan industri pengolah susu ini dapat menyebabkan terbentuknya struktur pasar oligopsoni yang tentunya menekan peternak. Selain harga susu yang sangat murah pada struktur pasar tersebut, tekanan yang diterima peternak semakin bertambah dengan adanya retribusi yang diberlakukan oleh kebanyakan Pemda di era otonomi daerah ini (Anonim, 2010).
Untuk mengefektifkan dan mengoptimalisasikan manfaat susu itu sendiri agar dapat terkonsumsi dengan baik, dapat dilakukan dengan melakukan pengolahan sederhana. Susu selain dapat dikonsumsi dalam bentuk segar, dapat pula diolah terlebih dahulu menjadi susu olahan. Konsumsi masyarakat terhadap susu olahan lebih banyak dibandingkan dengan konsumsi susu segar. Pengolahan susu tidak saja dilakukan oleh IPS tetapi juga sangat baik jika dilakukan pula di koperasi. Pengolahan susu oleh koperasi dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi usaha sapi perah rakyat. Beberapa bentuk olahan susu diuraikan sebagai berikut.
·      Susu Fermentasi
Pengembangan produk susu fermentasi di dunia sebagian besar didasarkan kepada peran terhadap kesehatan manusia. Aktivitas enzim laktase dari mikroba starter dalam susu fermentasi menyebabkan laktosa dihidrolisis menjadi glukosa dan galaktosa yang mudah dicerna dan diserap alat pencernaan. Selain itu, konsistensi susu fermentasi yang relatif kental dibandingkan dengan susu murni memberi kesempatan penyerapan nutrisi lebih banyak karena kecepatan melewati saluran pencernaan lebih lambat. Manfaat susu fermentasi antara lain mengurangi lactose intolerance yaitu gangguan pencernaan (diare, kembung, kram perut) setelah minum susu. Hal ini terjadi karena jumlah laktase dalam susu hanya sedikit sehingga sisa laktosa susu tidak difermentasi oleh mikroba dalam usus halus. Laktase dari kultur starter dalam bentuk susu fermentasi tersedia lebih banyak sehingga hanya sedikit mengandung laktosa dibandingkan dalam bentuk susu segar. Susu fermentasi
juga mengandung asam laktat yang secara fisiologis lebih mudah dicerna dan memiliki rasa yang disukai oleh konsumen. Dengan pengolahan sederhana, terbentuk susu fermentasi yang nilai gizinya cukup tinggi dan bermanfaat bagi tubuh. Contoh susu fermentasi adalah yoghurt dan kefir (Anonim, 2010).
·      Susu Pasteurisasi
Pasteurisasi susu adalah pemanasan susu di bawah suhu didih untuk membunuh kuman atau bakteri patogen namun sporanya masih dapat hidup. Ada 3 cara pasteurisasi yaitu: Pasteurisasi lama (Low Temperature Long Time/LTLT). Pemanasan susu pada suhu yang tidak tinggi (62-65°C) dengan waktu yang relatif lama (0,5-1 jam). Pasteurisasi singkat (High Temperature Short Time/HTST). Pemanasan susu dilakukan pada suhu tinggi (85-95°C) dengan waktu yang relatif singkat (1-2 menit). Pasteurisasi Ultra High Temperature (UHT). Pemanasan susu pada suhu tinggi dan segera didinginkan pada suhu 10°C (suhu minimal pertumbuhan bakteri susu). Pasteurisasi UHT dapat pula dilakukan dengan memanaskan susu sambil diaduk dalam suatu panci pada suhu 81°C selama ±0,5 jam dan dengan cepat didinginkan. Pendinginan dapat dilakukan dengan mencelupkan panci yang berisi susu ke dalam bak air dingin yang airnya mengalir terus menerus. Dengan biaya yang murah, susu segar dapat diolah menjadi susu pasteurisasi.
·      Susu Karamel
Susu karamel adalah produk olahan susu berwarna coklat akibat dari proses karamelisasi dari gula pasir dan gula susu saat pemanasan. Jika pembuatannya benar, maka karamel memiliki warna coklat yang menarik, rasa yang gurih, tekstur yang kenyal dan lembut serta aroma yang memikat.
Pengolahan susu bergantung pada jumlah susu yang dihasilkan. Produksi susu segar sangat berkaitan dengan kegiatan proses produksi petemak sapi perah yang pada umumnya di Indonesia merupakan usaha petemakan rakyat berskala usaha kecil, lokasinya menyebar di pedesaan serta masih rendahnya penguasaan tekhnik pengolahan produksi susu murni.
IV.             KESIMPULAN DAN SARAN
4.1    Kesimpulan
1.         Pengolahan sederhana susu segar di koperasi sangat efektif untuk meningkatkan kesejahteraan peternak.
2.         Kerjasama antara peternak dan koperasi akan semakin baik, sehingga rasa persatuan semakin lekat.
3.         Susu adalah media yang baik untuk tumbuh kembangnya bakteri, jadi harus cepat dalam pengolahannya.
4.         Koperasi susu sapi perah merupakan perusahaan yang bergerak di dalam produksi susu segar, yang bekerjasama dengan peternak untuk kesejahteraan bersama.          
5.         Peran koperasi sangatlah besar dalam mengembangkan usaha persusuan.
6.         Pengolahan susu sederhana dapat dilakukan dengan mengolah susu segar menjadi susu fermentasi, susu pasteurisasi, dan susu karamel.
4.2    Saran
Diharapkan dengan adanya pengolahan sederhana susu segar di koperasi ini dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan peternak, dan susu dapat dimanfaatkan secara optimal. Masyarakat juga diharapkan lebih aktif dalam berperan serta meningkatkan produksi susu dan menerapkan kebiasaan rajin minum susu. Sebagai wujud kesuksesan program ini diharapkan pemerintah dapat melaksanakan swasembada susu.















DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. http://menyongsong-agribisnis-persusuan-yang-prospektif-di-tanah-air.html. Diakses tanggal 23 November 2010
Anonim. 2010. http://Koperasi Sapi Perah Dan Perdagangan Susu Ternak Online.htm
          Diakses tanggal 28 November 2010
Anonim. 2010. http:// PROSPEK INDUSTRI SUSU Maju bersama UKM
http _ binaukm. com htm. Diakses tanggal 28 November 2010
Sri Usmiyati. 2010. http://juknis susu-Teknologi Pengolahan Susu.pdf
          Diakses tanggal 28 November 2010